Bekasi, (Analisa)
Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan yang tidak ringan, yakni arus globalisasi dan gerakan kelompok radikal yang mengancam eksistensi bangsa.
"Selain arus globalisasi yang luar biasa, kita juga harus menghadapi gerakan kelompok radikal yang masih mengancan eksistensi bangsa kita," kata Wapres di Bekasi, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat memberi sambutan pada pembukaan Seminar Internasional dalam rangka Tasyakur Milad Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) ke-30, di Universitas Islam As Syafi'iyah, Bekasi.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Rektor Universitas Islam As Syafi'iyah Tutty Alawiyah.
Menurut Wapres, meski menghadapi tantangan yang berat, Indonesia patut bersyukur karena masih tetap eksis dan tegak berdiri hingga saat ini.
"Tapi, itu hanya mungkin jika kita semua teguh melanjutkan kesepakatan para Pendiri Bangsa bahwa Indonesia adalah rumah bersama bagi seluruh rakyat, tanpa memandang kelompok, suku, golongan, maupun agamanya," katanya.
Dikaitkan dengan BKMT, Wapres mengatakan BKMT memiliki kontribusi untuk menciptakan masyarakat yang hidup berdampingan dan saling menghormati sehingga segala tantangan yang dihadapi bangsa ini dapat diatasi.
"Saya bergembira sekali melihat kiprah BKMT yang aktif membantu mengembangkan akhlak mulia kaum muslimin. Akhlak mulia ini tentu juga berarti nilai-nilai yang mendorong hidup berdampingan secara damai dalam keberagaman," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres meminta agar masyarakat meneladani Nabi Muhammad SAW yang menaungi secara adil semua umat meskipun dari berbagai latar belakang dan keyakinan yang berbeda.
"Suri tauladan dari junjungan kita, Rasulullah SAW ini tentu harus kita pegang teguh dalam kehidupan bernegara sekarang ini. Peran Majelis Taklim dalam mewujudkan suri tauladan Nabi Muhammad SAW sangatlah penting," katanya.
Ia mengatakan melalui berbagai saluran yang ada, Majelis Taklim dapat mengembangkan toleransi dan sikap saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Seminar Internasional yang diselenggarakan dalam rangka Tasyakur Milad BKMT ke-30 ini mengambil tema tentang "Islam dan Tantangan Global".
Seminar internasional ini diikuti sekitar 2.300 tokoh BKMT dari 31 provinsi di Indonesia dan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar